Selasa, 16 April 2013

Perilaku Konsumen(2)


Perilaku Konsumen
Sepuluh tahun yang lalu, General Mills memutuskan untuk memperkenalkan produk makanan pagi baru berupa serealia (cereal). Merek baru itu, apple Cinnamon Cheerios, yang menawarkan rasa lebih manis dan varian rasa yang lebih banyak daripada produk yaidu Cheerios klasik dari General Mills. Tapi sebelum apple-Cinnamon Cheerios dapat dipasarkan secara luas, perusahaan harus memecahkan suatu masalah penting: Berapa harga yang harus dibebankan untuk produk tersebut ? Bagaimanapun baiknya serealia itu, profibilitasnya akan bergantung pada penetapan harga yang dibuat perusahaan. Mengetahui bahwa konsumen akan membayar lebih tinggi untuk sebuah produk baru tidaklah cukup pertanyaannya adalah seberapa lebih tinggi harganya. Oleh karena itu, General Mills harus melakukan analisis secara hati-hati pada preverensi konsumen untuk menentukan permintaan atas Apple-Cinnamon Cheerios.
Masalah yang dihadapi General Mills dalam menentukan preverensi konsumen mencerminkan rumitnya permasalahan yang dihadapi kongres Amerika Serikat dalam mengevaluasi program Food stamps federal. Tujuan program tersebut adalah member kupon kepada rumah tangga dengan pendapatnya rendah untuk ditukar dengan makanan. Tetapi, selalu timbul masalah dalam perancangan pro-gram tersebut yang mempersulit penilaiannya. Sejauh mana kupon makanan itu akan memberi lebih banyak makanan dibandingkan dengan pemberian subsidi untuk pembelian makan yang bagai manapun juga akan mereka beli ? Dengan kata lain, apakah program itu nantinya hanya merupakan tambahan penghasilan yang sebagai besar bukan dibelanjakan untuk makanan, yang tidak akan menyelesaikan masalah nutrisi pada orang miskin ? Seperti pada contoh sereal, perlu diadakan suatu analisis tentang perilaku konsumen. Dalam hal ini, pemerintah federal harus menentukan bagaimana pembelanjaan untuk makanan, dan tidak untuk barang-barang lain, yang dipengaruhi oleh perubahan tingkat pendapatan dan harga.
Dengan memecahkan kedua masalah ini yang satu melibatkan kebijakan perusahaan dan yang lain kebijakan publik-membutuhkan pemahaman tentang teori perilaku konsumen (the theory of consumen behavior) yang menjelaskan bagaimana konsumen mengaalokasikan pendapatan mereka untuk member berbagai macan barang dan jasa.
Bagaimanakah seorang konsumen dengan pendapatan terbatas memutuskan barang dan jasa mana yang akan dibeli? Ini merupakan masalah dasar dalam ilmu mikro ekonomi salah satu hal yang kita bahas bab ini dan bab selanjutnya kita akan melihat bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatan mereka pada barang dan menjelaskan bagaimana keputusan lokasi tersebut menentukan permintaan untuk beragam barang dan jasa. Kemudian, pemahaman tentang keputusan pembelian konsumen akan membantu kita memahami bagaimana perubahan pendapatan dan harga memengaruhi permintaan untuk barang dan jasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar