TUGAS 2 :
INDAH WARTIANI PUTRI
13111576
3KA41
Bahasa Indonesia
Bila kita berbicara tentang bahasa
dan kita, pertama kita harus mengetahui apa arti dari bahasa itu sendiri dan
pengaruh bahasa bagi kita. Dalam arti yang sangat singkat, bahasa adalah alat
atau sarana untuk berkomunikasi. Bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah sistem lambang bunyi arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Dimana
pelaku/pengguna bahasa adalah kita sendiri dan sangat berpengaruh dalam
kehidupan kita.
Beralih ke penggunaan bahasa di
setiap bangsa atau negara, bahasa mengambil peran yang sangat penting dan
merupakan identitas suatu bangsa. Seperti di negara kita, Indonesia mempunyai banyak
bahasa, yang semakin memperjelas identitas negara kita dengan negara lain,
tetapi bahasa yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia sendiri dan telah di
akui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah
bahasa Indonesia.
Sebagai bahasa nasional dan juga
sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia wajib digunakan dalam segala kegiatan
resmi kenegaraan. Demikian pula di semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah
dasar sampai perguruan tinggi, bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa
pengantar. Hal itu dimaksudkan agar bahasa Indonesia dapat berkembang secara
wajar di tengah masyarakat pemakainya. Selain itu, upaya tersebut diharapkan
pula dapat menjadi perekat persatuan suku yang ribuan jumlahnya ini menjadi
satu bangsa yang besar yakni, bangsa Indonesia.
Kecenderungan mengunggulkan
identitas asing akhir-akhir ini telah menjadi-jadi, tidak terkecuali bahasa.
Hampir setiap gedung-gedung megah di Indonesia, terpampang tulisan-tulisan
asing sebagai lambang kemodernan, sedangkan pemakai bahasa Indonesia dianggap
kampungan atau tidak keren dan telah ketinggalan zaman. Sikap yang demikian ini
tentu akan melunturkan citra dan identitas bangsa.
Akhir-akhir ini, Bahasa Indonesia banyak mengalami
penambahan begitu banyak kosakata. Apakah datang dari bahasa daerah, dari
bahasa gaul anak baru gede (ABG) seperti bahasa alay, atau bahkan yang datang
dari luar Indonesia. Banyak yang merasa prihatin dan menganggap kosakata
baru tesebut merusak bahasa bakunya. Hal tersebut tentu saja sulit dielakkan
mengingat teknologi informasi yang sudah sangat terbuka sekarang ini dan tentu
saja aliran informasi yang “bersliweran” tersebut akan saling mempengaruhi.
Terlepas merusak bahasa baku atau
tidak, istilah dan kosakata baru (gaul) semakin memperkaya khasanah bahasa
Indonesia. Para pengguna Bahasa Indonesia harus mampu membedakan antara yang
baku dan yang berkembang. Kita semua tahu bahwa bahasa Indonesia telah memiliki
format yang baik dan benar. Namun tak bisa “dipungkiri”, akibat perubahan jaman
yang begitu cepat melesat, munculah istilah-istilah
baru. Entah siapa yang menciptakan dan mempopulerkan, tiba-tiba saja kita
sering diperdengarkan oleh kosakata-kosakata yang
tidak pernah kita dengar sebelumnya yang dikenal sebagai bahasa alay oleh
kalangan remaja
Solusi:
Dalam komunikasi antar manusia, yang
dibutuhkan bukanlah bahasa gaul, atau bahasa alay, melainkan bahasa yang wajar
dan mudah dipahami oleh komunikan, dan komunikatornya.
Biasanya bahasa alay akan mengalami
masa “pasang-surut”, tiap generasi memiliki selera dan dinamikanya sendiri,
tidak perlu dipersoalkan secara serius sebagai sebuah ancaman rusaknya tatanan
bahasa, karena hanya bersifat sementara, datang dan pergi dan selalu akan
begitu.
Bahasa gaul dan bahasa alay hanya
digunakan sebagai bahasa komunitas kaum muda usia yang mencoba membangun
solidaritas dan bertahan ditengah-tengah jaman yang semakin cepat berlari.
Namun Posisi Bahasa Indonesia dalam hal ini tidak dapat digantikan karena
merupakan bahasa Nasional.
Sebagai genenerasi muda bangsa
Indonesia hendaknya kita lebih bangga akan bahasa persatuan yaitu bahasa
Indonesia, karena kelak kita yang akan membawa nama baik Indonesia dikancah
dunia, kita harus mampu menunjukkan citra baik, sopan, cerdas, dan
berintelektual tinggi melalui bahasa kita, Bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar